Perbedaan vacuum frying dan deep frying

Perbedaan Vacuum Frying dan Deep Frying, Lebih Sehat Mana?

Kamu mungkin udah nggak asing sama yang namanya deep frying teknik goreng standar. Tapi sekarang muncul teknologi baru yang namanya vacuum frying. Nah, buat kamu yang lagi cari tahu perbedaan vacuum frying dan deep frying, artikel ini bakal kasih gambaran lengkapnya!

Kedua metode ini sama-sama menghasilkan makanan yang renyah dan gurih, tapi ternyata proses di baliknya beda banget. Dan pastinya, hasil akhirnya juga punya efek yang beda ke rasa, tekstur, sampai kandungan gizinya. Yuk, kita bahas bareng biar kamu bisa milih mana yang paling cocok buat gaya hidupmu!

Proses Penggorengan, Ini Dia Perbedaan Vacuum Frying dan Deep Frying

Salah satu perbedaan vacuum frying dan deep frying yang paling mencolok ada di cara kerjanya. Deep frying itu dilakukan di suhu tinggi, sekitar 170–190°C, dengan tekanan normal. Sementara vacuum frying dilakukan dalam tekanan rendah (hampa udara) dan suhu lebih rendah, sekitar 80–100°C.

Deep frying lebih cepat, tapi cenderung bikin makanan menyerap banyak minyak dan kehilangan sebagian nutrisi penting karena panas tinggi. Sedangkan vacuum frying cenderung lebih sehat karena menjaga kualitas bahan, minim minyak, dan warna makanan tetap alami.

Karena proses vakumnya, keripik buah atau sayur dari vacuum frying nggak gampang gosong, tetap renyah, dan rasanya lebih “clean”. Jadi, buat yang pengen cemilan sehat tapi tetap enak, ini bisa jadi pilihan baru yang patut dicoba.

1. Hasil Akhir Dari Rasa Sampai Kandungan Gizi

Kalau ngomongin perbedaan vacuum frying dan deep frying, kita juga harus lihat hasil akhirnya. Deep frying cocok buat makanan yang butuh tekstur “crunch” banget dan rasa gurih yang nendang. Tapi, di sisi lain, makanan deep fried biasanya lebih berminyak dan kalorinya tinggi.

Sebaliknya, hasil vacuum frying lebih ringan, nggak terlalu berminyak, dan tetap menjaga rasa asli dari bahan. Misalnya, keripik apel dari vacuum frying masih berasa manis alaminya, tanpa perlu tambahan gula atau bumbu buatan.

Dari segi gizi, vacuum frying punya keunggulan karena vitamin dan mineral tetap terjaga. Sementara deep frying cenderung merusak nutrisi karena suhu tinggi. Jadi, kalau kamu concern sama kesehatan tapi tetap mau ngemil, perbedaan ini penting banget buat diperhatiin.

2. Alat & Skala Produksi Vacuum dan Deep Frying

Poin terakhir dari perbedaan vacuum frying dan deep frying ada di peralatannya. Deep frying bisa kamu lakukan dengan alat sederhana seperti wajan atau fryer biasa. Sementara vacuum frying butuh alat khusus yang bisa menciptakan tekanan rendah.

Untuk skala rumahan, deep frying memang lebih simpel. Tapi sekarang udah banyak juga vacuum fryer kapasitas kecil yang cocok buat pemakaian rumahan atau bisnis UMKM. Harganya emang lebih mahal, tapi sebanding sama hasil dan manfaatnya.

Jadi, pilihannya tergantung kebutuhan kamu. Mau yang praktis dan cepat? Deep frying oke. Tapi kalau kamu mau hasil lebih sehat, renyah maksimal, dan nilai jual lebih tinggi, vacuum frying jelas lebih unggul.

Kesimpulan

Setelah tahu perbedaannya kamu pasti udah bisa lihat keunggulan masing-masing. Deep frying menang di kecepatan dan kepraktisan, tapi vacuum frying juara soal kesehatan dan kualitas hasil.

Buat kamu yang suka eksplor makanan sehat atau mau mulai bisnis camilan dengan nilai lebih, vacuum frying bisa jadi investasi terbaik. Tapi kalau cuma butuh goreng-goreng cepat buat makan malam, deep frying tetap bisa diandalkan.