Bahaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui
Bahaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui

Bahaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui!

Bahaya plastik yang belum banyak diketahui ternyata nggak cuma soal pencemaran laut atau sampah numpuk aja loh. Ada banyak dampak tersembunyi yang selama ini jarang banget di bahas orang.

Padahal efeknya bisa serius ke tubuh, lingkungan, dan bahkan proses daur ulang itu sendiri. Apalagi kalau plastik yang udah di cacah masih basah dan nggak langsung di tiris pakai mesin peniris cacahan plastik, risikonya malah bisa makin gila-gilaan.

Yuk, kita bongkar satu-satu bahayanya yang sering banget terlewat!

Bhaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui!

Banyak orang mikir kalau plastik itu cuma masalah sampah yang numpuk atau nyumbat selokan. Padahal, bahaya plastik yang belum banyak di ketahui justru datang dari hal-hal kecil yang nggak kelihatan mata.

Plastik itu bisa rusak pelan-pelan dan ngelepas partikel halus yang diem-diem ngerusak tubuh dan lingkungan. Bahayanya nggak langsung terasa, tapi efek jangka panjangnya? Serem banget loh.

Yuk kita bahas satu per satu biar kamu nggak anggap remeh plastik bekas, apalagi kalau belum di proses dengan benar, kayak di tiris pakai mesin peniris cacahan plastik.

1. Bahaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui, Mikroplastik

Plastik yang udah lama terurai bisa pecah jadi serpihan super kecil yang di sebut mikroplastik. Nah, yang bahaya itu bukan cuma di laut loh, tapi juga di udara.

Mikroplastik bisa masuk lewat saluran napas atau makanan tanpa kita sadar. Kalau udah masuk, partikel ini bisa numpuk di organ tubuh dan memicu peradangan.

Yang lebih parah lagi, proses pencacahan plastik bisa nyebarin mikroplastik lebih banyak, apalagi kalau plastiknya masih lembap dan nggak di tangani dengan mesin peniris. Jadi serpihannya bisa nempel di mana-mana!

2.Bahaya Plastik yang Belum Banyak Diketahui, bisa bersifat karsinogenik

Beberapa jenis plastik—apalagi yang terbuat dari bahan PVC atau yang pernah kena panas tinggi—punya potensi melepas zat yang bersifat karsinogenik alias pemicu kanker.

Zat-zat ini bisa larut ke udara atau ke air yang nyentuh plastik. Kalau plastiknya masih basah setelah di cuci atau di cacah dan di biarkan begitu aja, risikonya makin besar.

Tanpa pengeringan cepat dari mesin peniris cacahan plastik, bahan kimia itu bisa nempel dan menyebar lebih luas ke lingkungan dan bahkan ke tangan manusia.

3. Plastik berwarna mengandung logam berat

Plastik merah, kuning, atau hijau cerah sering kali mengandung pewarna sintetis yang punya kandungan timbal atau kadmium. Dua-duanya masuk kategori racun berat.

Kalau plastik warna-warni ini di cacah dan belum di tiris, zat logam berat itu bisa ikut larut di air sisa. Airnya bisa bocor ke tanah atau ikut masuk ke saluran air.

Yang jarang di sadari, pencemaran dari logam berat ini bisa berdampak jangka panjang buat kesehatan warga sekitar, bahkan dari plastik yang kelihatannya udah nggak berguna.

4. Plastik lunak lebih gampang mencemari

Plastik tipis kayak kantong kresek dan bungkus makanan itu lebih cepat hancur jadi partikel mikro. Tapi justru karena itu, bahayanya lebih sulit di kontrol.

Kalau kamu nyimpan atau proses plastik lunak yang masih basah dan lembap, partikel-partikelnya bisa makin gampang nyebar, apalagi kalau nggak langsung di tiris.

Nah, di sinilah pentingnya mesin peniris cacahan plastik. Alat ini bantu banget mengurangi penyebaran partikel kecil yang bisa meracuni udara, tanah, bahkan kulit kamu sendiri.

Kesimpulan

Jadi, bahaya plastik yang belum banyak diketahui itu ternyata belum kita sadari loh. Dari mikroplastik sampai logam berat, dari udara sampai air lindi, semua bisa muncul tanpa terlihat.

Makanya penting banget buat hati-hati di setiap tahap, termasuk pas proses pencacahan. Jangan sampai niatnya mau daur ulang malah nyebar racun ke mana-mana.

Kalau kamu terlibat di proses ini, jangan lupa manfaatin mesin peniris cacahan plastik buat ngejaga kualitas dan mengurangi bahaya tersembunyi tadi. Yuk, mulai peduli dari hal kecil yang kelihatan sepele!